Kujadikan kau seperti harapku
Cantik, liar dan harum
Dengan cinta indah yang ku genggam
Kau jadikan aku budakmu
Seperti ratu lebah dan prajuritnya
Tanpa sesal, kujalani dengan indah
Sayang, cinta dan nafsu
Tercipta dengan indah
Berdetak bersama hangatmu di dekapku
Kini ku menunggu untuk mengulang
Mohonku ke kamu untuk meminta
Hati, cinta dan birahi satu kali lagi, sebelum ku mati
Jakarta, 27 september 2011
Untukmu, yang kusayang.
Sangka baikku untuk Mu
Kala kuminta dunia yang kuimpikan
Dan Kau beri aku surga
Lebih dari batas kemampuan hatiku
Sangka baikku untuk Mu
Kala kuminta lapangnya kubur ayahku
Dan sehat untuk ibuku
Dan berkah atas rezekiku
Sangka baikku untuk Mu
Yang kadang menjadi tangis haru
Untuk fitrah yang Kau tumpahkan
Di duniaku yang terus menyempit
Sangka baikku untuk Mu
Ampuni aku
Untuk lalai terakhirku
Lalai yang terus kutambah
Jakarta 15 September 2011
Bintang pagi,
Disela fajar, kau ucap “sayang”
Mengapa tidak di ambang petang?
Palembang April 1994
Rebah senja
Rebahlah senja
Biar malam bergulir
Biar sejuk yang datang
Bila fajar besok datang
Tinggallah ramahmu disini.
Jakarta, 4 Desember 1997
Sore larut di sepi
Saat langit kosong tanpa awan
Rinduku pada kalian
Seperti bias matahari di langit sore ini
Belum genap hari ke minggu
Belum penat kaki di sini
Anakku menangis, rindu buaian
Buat ku ingin mendekapnya
Buah hati, rantai illahi
Ikat syukurku ke illahi
Yang butuh sayang dan arahan
Moga ku kuat, untukmu sampai nanti
Jakarta 17 September 2011
Puisi Pop 