Jeda dari mu

Pada mu, kupinta satu
Keringkan bising dari hati
Untuk mereda, menyembunyi waktu
Bersama sapamu, saat pagi datang
Untuk kita bagi berlima

Tak cepat, tak lekas
Langkahmu tetap terdengar jelas
Saat semua pergi, tinggalkan nafas
Pada masa itu,
Kami tetap bisa bersamamu

Walau riuh ramai
Bisik tetap harus terdengar
Agar kita dapat saling menyapa
Di tempat orang lain tak saling mendengar
Terjaga sampai nanti,
Saat aku tak kuat bercakap

Bimbang, sedih yang dulu
Tak pantas ku lirik,
Karena aku punya jeda darimu
Jeda hidup, yang menafasi ku
Pada rumah berlima, rumah kita
Sampai kita mati

Jakarta, 10 April 2012