Patuhi suamimu nak.
Mintalah maaf, agar kelak dia melapismu
Dengan ridho nya.
Patuhi suamimu nak.
Mintalah maaf, agar kelak dia melapismu
Dengan ridho nya.
Waktu ku habis.
Tertulis, saat melihat pagi
Tak kubaca, tapi terus kurenungi
Sisa duka atau tawa
Sudah tak kuperdulikan lagi
Yang sedikit ini, harus berarti
Bila memilih, sudah tak sempat
Marah, sedih dan tawa itu sama
Cuma makna kias sahaja
Jakarta, 09 Mar 2019
Terbanglah angan,
Lewati awan
Jumpai bintang
Hilanglah harap,
Jatuh dalam
Pada tanah mati yang tersisa
Pulanglah mimpi,
Pada rabb mu
Pada nadir syahwat itu
Hapuslah rindu,
Dari air mata
Yang curah di tanah harapan
Jakarta, 2016 07 17
Aku tinggal
Pada dinding
Pada atap
Batu, bisu dan tuli
Aku bercakap
Dengan angin,
Dengan dengung
Yang saling tak mengerti
Aku hirau.
Hidupku
Hanya sekali
Dan itu bukan untukmu
Jakarta 020216
Mencintaimu karena Allah
Bukan untuk dikatakan
Tapi dilakukan
Menyayangi mu,
Buah hati kita
Haruskah ber iring umpatan..
Kata dan tulisan
Tak kan bebeda makna..
Jika kita teruskan.. Inikah asa..
…
Bulan dingin
Menangisi awan yang menutupnya
Dia bersedih
Walau indahnya tak hilang
Diam angin
Menggeser awan
Untuk hilang atau datang
Saat malam kian kelam
Alam berserah
Cinta menua
Sayang berpendar
Dalam kelam rindu padamu
2 Juni 2015
Kucari kata dari semua cerita
Tentang mencinta
Tak ada satupun yang tepat
Karena mencintai itu, tindakan bukan kata
Kupilih hari untuk mencinta
Dari ratusan hari yang ada
Tak satupun yang sempurna
Hari itu bisa indah, karena cinta kita yang tak sempurna
Kupilih makna dari bersama
Dari tulisan, cerita bahkan legenda
Tak satupun yang kusuka
Karena bersamamu, aku belajar untuk mencinta
Palembang 06 April 2015
Harimau ku,
Kau kian gagah dan tampan
Dalam dunia yang kian menua
Harimau ku,
Kian tua masa kami
Akan kah engkau menggantikannya?
Harimau ku,
Tak cukup kata untuk membelaimu
Tak cukup tangis untuk mendoakanmu,
Harimau ku,
Akan kah waktu kami cukup untuk kita,
Memupukmu hingga kau dewasa?
Untuk harimau ayah, yang kian dewasa
Palembang 05 April 2015
Selamat malam cantik..
Redup cahaya bulan malam ini
Oleh mu yang masih bersedih,
Maaf cantik,
Aku bukan mimpi terindah untukmu
Yang ada di fana bersama waktu,
Bangunlah cantik,
Hati kita dipegang Nya
Lewat kalimat Nya yang kita yakin benar.
Genggam tanganku cantik,
Kau tahu, kita bermesra dengan cara itu
Melalui tanganmu, kau raih hatiku..
Untuk mu cantik,
Tiada sisa hari, yang akan kubuang
Kecuali dengan izinmu..
Palembang 5 April 2015
Bila hati dibuka rasa,
Akankah takdir membiarkannya ?
Atau takdir dengan diam dan acuh menuntunnya
Dan benang merah itu
Berkeliaran bersama waktu
Yang saling mencaci dengan harapan
Ribuan puji dan doa
Diterbangkan bersama niat
Akankah dijawab?
Jakarta 18 Maret 2015