Pagi beku,
Jakarta kuyub, disiram hujan
Geliat pagi yang tak jadi
Pekik muadzin di hening hari,
Pahala pagi yang dia dapat
Mendepak mata, menjadi sadar
Malas beringsut,
Menoreh doa di sisi hari
Harus di mulai, walau sendiri
Sudah alpa, pemalas pula
Minta dicinta, malas berdoa
Ampuni hamba ya Allah
Sigapnya hari yang tak terhenti
Tak akan mundur walau sejengkal
Kalau lalai, hamba terjungkal.
(Semangat, hidup itu semangat !)
Jakarta 25 Mei 2011