Duhai Sayang

Duhai sayang,
Aku ingin memelukmu
Pagi ini,
Luruh dalam ingin
Yang tiba-tiba hadir

Duhai sayang,
Aku tak bisa menangis
Ku takar hati untuk kuat
Saat untuk bertemu kelak datang
Saat itu kutumpahkan hati, untukmu

Duhai sayang,
Aku tak bisa meratapi jarak
Yang terpilih untuk ada
Yang buat ku belajar kuat
Sampai nanti.

Jakarta 19 Juni 2012

Nafasmu pada hidupku

Warna yang hadir
Dalam hidup kita
Bergulir bersama nafasmu
Yang membirukan cinta
Yang membuai nya dengan lembut

Rambut yang memutih
Bersama kita
Tak kan menghilangkan
Bara hidup dalam birahi
Yang tak kan pernah menua bersama kita

Jejak kaki kehidupan
Semakin panjang di belakang kita
Tak kan bisa memisahkan
Kisah hidup dan harapan
Yang ku ingat, ada dalam nafasmu

Bilakah buah cinta
Yang bergegas tumbuh
Sebagai nafas baru,
Dalam hidup kita,
Dapat membaur dalam nafasmu, kala ku tiada.

Jakarta 21 desember 2011

Rindu di tepi Musi

Aku yang merindu
Pada masa, seperti bayang bulan
Di ujung musi
Yang bergoyang, saat angin itu lewat

Aku yang terharu
Pada lembut harum lumpur sungai
Semilir dibawa angin
Mengingatkan pada masa kanakku

Jauh pandang pada cakrawala
Pada barisan bintang
Mengambang terang
Siratkan mimpi muda yang tak tergapai

Musi,
Rindu keduaku
Setelah bidadari cinta
Yang menarikku pada rindu tak berujung

Palembang, 08 Desember 2011

Dalam derajat semu

Manusia di lahirkan sama
Awal hidup yang setara
Memulai semua dengan tanya
Tanpa doa, hidup karena fitrah

Karena Mu kami bertahan hidup
Dalam nafas pada raga yang fana
Tak Kau kastakan kami
Semua punya hak yang sama

Sebagai manusia
Kami malah menafikkanmu
Kami kastakan hidup
Dalam ukuran yang bukan dari Mu

Kaum yang serakah berkasta harta
Kaum yang rakus berkasta derajat
Kaum yang zalim berkasta kekuasaan
Kamu yang lalim berkasta kejayaan

Ku hindari cara kami
Walau kadang akupun tak di sukai
Ku tak ingin berlari dari ini
Walau tak suci, aku masih punya hati

Palembang, 10 November 2011

Tak Akan Terganti

Aku selalu bertutur kepadamu
Dengan puisi
Berbatas kata,
Yang selalu kau jawab
Dengan hati, tak akan terganti

Kau buka tingkap hati,
Yang tak pernah terangkat
Oleh puji dan caci,
Kau buka dengan hati,
Sangat lembut, tak akan terganti

Saat ku rindu, saat ku rebah
Saat ku pudar, dari mimpiku
Bisik indah mu jedakan asa
Dari punah karena lelah
Dengan cinta, tak akan terganti

Jakarta 2 November 2011

Lahirnya sang Elang

Anakku, elang sang ayah
Akan ku kisahkan mimpi kami
Ketika kami minta kau hadir
Pada penciptamu

Kau lahir mendobrak langit
Dengan gagah menangis
Di tanah dimana tak ada saudaramu lahir di sana
Dengan air mata suka cita kami doakan engkau

Elang penjaga bunda
Pertama kali kau bicara
Saat saat yang kami tunggu lama
Karena kami tahu dalam diammupun kau belajar

Elang gagah ayah
Yang mengepakan sayap dengan ceria
Yang menatap dunia dengan suka
Dan dengan haus ilmumu yang tak sudah

Elang terpandai yang ada
Selalu belajar cepat hanya dengan menatap
Kuminta ke penciptamu
Berkahi kamu dengan ilmu yang melebihi kemauanmu.

Elang anakku
Kusayang kamu sebagai anak
Sebagai hati kami yang lain
Yang kudoakan sampai kami tak ada

Jakarta 28 juli 2011

Rindu I

Subuh ini
Lirih angin meniup mukaku
Saat pagi beringsut datang
Terbersit harummu di benakku

Matahari belum bangun
Siul burung belum terdengar
Masih sempat ku teringat
Lirihmu saat bangunkan aku

Bila merah merona di ufuk
Kuharap ada bayangmu disana
Beranjak bangun mengikuti pagi
Dan tersenyum kearahku

Cintaku
Subuh ini aku tergoda kamu
Saat jarak membatasimu dariku
Genggamanmu pun bisa membuat ku biru

Jakarta 24 juli 2011

Rayuan Cinta

Marahlah,
Kau punya hak dari cintamu
Murkalah,
Lebih pun tak menghilangkan pesona

Cemberutlah,
Biar lekuk muka menambah cinta
Menangislah,
Bulir air itu kelak bercerita

Cercalah,
Kepak kolibripun kalah indah
Senyumlah,
Bila semua sudah..

Palembang 28 Mei 2011